Ilham
membeku,
Jari terdiam,
Minda membeku,
FB menjadi suram.
Minda membeku,
FB menjadi suram,
Jari terus membisu,
Mata terang mulai pejam.
Mata terpejam,
Mimpi mengulit indah,
Ilham mulai menyiram,
Sepoi pagi menyapa wajah,
Sepoi pagi menyapa wajah,
Lena panjang ku terjaga,
Jari mulai mengatur langkah,
Puisi 'sepi itu indah' dicerna.
Sepi itu indah,
Sepi bisa menggugah,
Sepi itu bukan mengalah,
Tapi sepi mengajarku tabah.
Terima kasih Allah,
Atas rahmatmu yang melimpah,
Aku menyerah & menadah,
Sepoi pagi ku bisikan syukur Alhamdulillah.
Jari terdiam,
Minda membeku,
FB menjadi suram.
Minda membeku,
FB menjadi suram,
Jari terus membisu,
Mata terang mulai pejam.
Mata terpejam,
Mimpi mengulit indah,
Ilham mulai menyiram,
Sepoi pagi menyapa wajah,
Sepoi pagi menyapa wajah,
Lena panjang ku terjaga,
Jari mulai mengatur langkah,
Puisi 'sepi itu indah' dicerna.
Sepi itu indah,
Sepi bisa menggugah,
Sepi itu bukan mengalah,
Tapi sepi mengajarku tabah.
Terima kasih Allah,
Atas rahmatmu yang melimpah,
Aku menyerah & menadah,
Sepoi pagi ku bisikan syukur Alhamdulillah.
Sepi
itu indah,
Rindu mulai menyapa,
Tawa ceria dlm minda menyinggah,
Bagai baru saja bermula.
Rindu mulai menyapa,
Tawa ceria dlm minda menyinggah,
Bagai baru saja bermula.
Ukwah
bertaut,
Salam bersambut,
Hadir sahabat senyuman terukir di mulut,
Moga kekal sampai akhirat.
Kesetiaan dlm penyatuan,
Kepercayaan dalam berteman,
Usah tergugah dengan cubaan,
Susah senang teruskan hubungan.
Sayang u selalu maa
Salam bersambut,
Hadir sahabat senyuman terukir di mulut,
Moga kekal sampai akhirat.
Kesetiaan dlm penyatuan,
Kepercayaan dalam berteman,
Usah tergugah dengan cubaan,
Susah senang teruskan hubungan.
Sayang u selalu maa
By: JaWanis @ Nor Azah Bahrim,
4:00am101013
4:00am101013
No comments:
Post a Comment