Duduk
sendiri dalam hening malam dan nyamannya awal pagi ku hamparkan puisi cinta
berkalung rindu Terima Kasih
Allah masih memberikan
aku daya untuk menulis tinta di maya ..syukur Alhamdulillah ..
Tetes
embun menyelusuri alur,
Dedaun
dingin rasa segar,
Musim
kelam membugar,
Dian
terang bagai baru bersinar.
Mentari
diberati kabut biru,
Kabut
biru mendaki wajah,
Wajah
indah menjadi sendu,
Sendumu
punya senyuman indah.
Aku
terpaku di ruang waktu,
Ruang
waktu diselaputi kebiruan,
Kebiruan
bagai lautan galau,
Lautan
galau menampung seribu Kerinduan.
Ditepian
teduhanMu aku menumpang,
Menumpangku
terdengar merdu bisikan,
Bisikan
alunan merdu mengocak riang,
Riang
mengegar relung kerinduan.
Jemari
menarikan pena,
Pena
di tari mengikut alunan minda,
Minda
tergocak dek rindu kita,
Terpukau
aku dek renungan mata.
Renungan
mata mengirim kata,
Mengirim
kata rindu kita,
Terbuai
rasa cinta di jiwa,
Senyuman
di bibirku terleka.
Aku
mengulum senyum ini ,
Ku
nanti rinduMu di hujung senja,
Senja
menebar warna jingga kini,
Indah
dirasa di setiap rasa .
Kini aku terdiam di sini,
Menanti
hadir cinta kita,
Dalam
"rindu yang indah ini",
CintaMu
hadir mendekati jiwa.
by:
JaWanis @ Nor Azah Bahrim
10:22pm12102013
No comments:
Post a Comment