Puisi Jiwa
Tetes air mata bak mutiara,
Tada gundah melanda di jiwa,
Wahai hati
mengapa terasa,
Bagaimana nk ku luah rasa.
Teman ketawa datang berduyun,
Sahabat
dinanti tk kunjung-kunjung,
Bagaimana nak ku luah perasaan,
Kalau sahabat bagaikan menghilang.
Hanya padamu ku bermunajat,
Semoga memberikan ku dZat,
Sabar dan takwa terima dengan pasrah,
Moga hilang resah dan gelisah.
Cempaka putih harum baunya,
Ditanam di tepi laman ria,
Mengapa jiwa gunda terasa,
Walau ku tahu tentang perasaanya.
Cempaka putih harum baunya,
Lalu dipetik jejaki budiman,
Gundah
datang tanpa diundang,
Walau perasaan udah ketahuan,
Sudah janjian adanya pertemuan,
Mungkin buah hati lom juga datang.
Rasa dihati telah dikhianati,
Janji terpatri dilupa sudah,
Menunggu kekasih yang disayangi,
Mengundang resah dan juga hibah.
Janji di patri
sungguh bererti,
Mengapa harus di mungkiri,
Islam mengajari umatnnya menepati janjinya,
Barulah kita beroleh kepercayaannya
Jika ada masa dan ruang ,
Bicarakanlah
segala kesulitan,
Jangan yang menanti rasa dipersiakan sayang,
Bisa-bisa hilang bayang di telan .
NuKilan JiWa by:
JaWanis@aiN(Nor Azah)
11:30am 22/12/2012
No comments:
Post a Comment